Monday 15 June 2015

Survei LHR = Nongkrong G-J?

Ini udah hampir 10 bulan setelah secara resmi saya diterima di jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya. Namun ya baru sekarang ini saya ngikutin urusan survei yang berkaitan langsung sama dosen. Emang sih. Hanya sekedar survei LHR, udah pernah ngelakuin dua kali, dan udah tau mumet-mumetnya LHR itu seperti apa. Pusingnya seperti apa, dan boringnnya kayak gimana.
Survei LHR, LHR itu Lalu Lintas Harian Rata-rata, kerjanya menghitung arus lalu lintas yang melewati suatu ruas jalan tertentu. Lebih mudahnya disebut menghitung kendaraan yang lewat. Kata temen-temen selain dari jurusan PWK sih ini kerjaan yang cukup ge-je, nggak penting, menghabiskan waktu, memalukan, de es be. Saya mah setuju sama poin yang menghabiskan waktu, tapi untuk poin-poin yang lain –mohon maaf—saya nggak setuju sama sekali. Let’s disscuss.
Survei LHR, atau yang biasa disebut survei moda transportasi, merupakan survei yang dilaksanakan dengan cara menghitung kendaraan yang melewati luas jalan tertentu dibagi berdasarkan beberapa kategori kendaraan. Survei ini ditujukan untuk mengetahui seperti; beban jalan karena kendaraan yang melintas agar tau sesuai tidaknya perkerasan jalan terhadap kendaraan yang melintas, polusi yang diakibatkan oleh kendaraan, mengetahui pengaruh sarana umum terhadap ramainya jalan, mengetahui kemungkinan kebutuhan masyarakat akan prasarana jalan tambahan, dan lain-lain. Kenapa saya sebut ini nggak geje? Karena pembangunan sarana prasarana di Indonesia selalu terkait dengan pembiayaan yang didasarkan salah satunya melalui pajak. Bagaimana bisa kita menyebut hal ini sepele apabila terkait dengan penggunaan dana masyarakat umum? Lhaaa, semoga dapat dimengerti.
Secara umum, kendaraan dibagi menjadi empat kelompok, yaitu Light Vehicle, Heavy Vehicle, Motorized, dan Unmotorized. Kalau perlu contoh-contoh kendaraan yang masuk kategori di atas adalah angkot, mobil, taksi, itu contoh kendaraan light vehicle, bus dan truk untuk heavy vehicle, sepeda motor dan becak motor untuk motorized, dan becak, delman, atau yang sejenisnya masuk ke kategori unmotorized.
Hari ini, saya dan 20 teman yang lain melakukan survei moda transportasi di sepanjang jalan yang terhubung dengan jalan provinsi di Kota Malang, Jalan Soekarno-Hatta. Kami dibagi ke berbagai titik di sepanjang jalan ini, bukan untuk menghitung kendaraan yang melintas di Jalan Soe-Hat nya, tapi yang keluar masuk gang atau jalan di titik kami masing-masing. Survei ini terbagi ke dalam 3 peak hour, pukul 06.00-08.00 untuk peak hour pagi, puluk 12.00-14.00 untuk peak hour siang, dan 16.00-18.00 untuk peak hour sore.
Beruntung saya dapet titik yang cukup sepi di titik 10. Saya bilang cukup sepi karena di titip 10 ini, tepatnya Jalan Candi Jolo Tundo, karena di tiap peak hour tidak ada kendaraan yang terhitung melintasi ruas jalan lebih dari 100 kendaraan. Rinciannya seperti ini :
Waktu
Moda Transportasi
Masuk Jl. Candi Pulo Tundo
Keluar Jl. Candi Pulo Tundo
06.00-08.00
Mobil
10
12
Truk
0
0
Bus
0
0
Sepeda Motor
45
41
12.00-14.00
Mobil
15
11
Truk
0
0
Bus
0
0
Sepeda Motor
49
50
16.00-18.00
Mobil
22
8
Truk
0
0
Bus
0
0
Sepeda Motor
99
33
Kalau ingat waktu survei di semester satu kemarin, beneran bikin ngeri. Dalam satu jam saja sepeda motor yang lewat lebih dari 500 sepeda motor, bahkan sempat lebih dari 1500 sepeda motor. Udah gitu macam moda tranportasi yang dihitung ada sebanyak 15 moda, mulai dari mobil box, pick up, truk kecil, mobil, taksi, bus, truk as dua, truk as tiga, sepeda motor, becak motor, sepeda, becak, kereta kuda, sampai kereta dorong. Kebayang nggak sulitnya? Hehe
Menurut saya sih. Nggak masalah sama kegiatan-kegiatan gini. Menghitung kendaraan yang pada lewat, meski nggak sedikit pemilik kendaraan yang pada ngeliatin. Bagi yang nggak paham paling ya hanya ngucap, “ni orang lagi survei apa lagi nongkrong ge-je.”. Malah saya sempet seneng aja ngeliat fortuner sama jazz yang kinclong bersih-sih lagi lewat sambil membatin, “kapan ganti saya yang di dalem fortuner trus ngeliat ada yang lagi survei?? Mesti tuh anak langsung saya beliin makan sama minum”. *ehm. hahahaha
Malang, 14 Juni 2015

Nb : Animasi becak diambil dari https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihZQCvqtJqULZBKryDLE6y3fykISMZL7TaUOSuU2RfkMqVuMVlqHEa_YQK6imCNMKeLBDc3pUZgQEu6OCGmbTqOXAmC4NyZLVIqCniUQls1m5PWyV1F0Psg4uQL0hNbMbx85MOLRej0Wc/s1600/becak.gif

No comments:

Post a Comment

Berikan komentar yang sehat dan terlepas dari pesan SARA, SEX, dan POLITIK :)