Setelah sempat berperang dengan soal-soal
Ujian Nasional, akhirnya saya dengan sahabat SMA saya berkesempatan menuju
pusara sang komandan perang pertama Indonesia di Blitar. Makam Bung Karno.
Kalau masih ngaku cinta Indonesia, jangan cuman ke alamnya aja loh. Inget juga
buat mampir ke “rumah” pahlawan negara. Kan udah jelas alurnya, pahlawan →
kemerdekaan → kebebasan berekspresi sesuai norma. Hehe. Intinya sih, JAS MERAH,
jangan sekali kali melupakan (…jas merah, jangan sekali kali melupakan (… jas
merah, jangan sekali kali melupakan~) dst. *read=sejarah* hahaha.
Kompleks Makam Bung Karno terletak di
Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, dan terletak kurang
lebih 2,5 kilometer dari Alun-alun Kota Blitar. Terdapat dua jalan untuk menuju
ke pusara Bung Karno, atau biasa disebut Cungkup Bung Karno dengan sebutan
Astono Mulyo, yaitu yang langsung menuju dekat gapura masuk menuju cungkup
langsung atau yang melalui jalan Ir. Soekarno di sisi selatan.
Saran saya. Untuk temen-temen yang hits
dan suka berfoto ria, harus lewatnya yang sisi selatan ini aja, soalnya
temen-temen akan berkesempatan mengunjungi Museum Bung Karno dan Gedung
Perpustakaannya yang unik dan menarik. Di depan gedung ini, terdapat landmark
dalam bentuk patung Bung Karno yang duduk di kursi dan sedang membuka buku
Beliau. Tentu patung ini semakin menguatkan citra Beliau yang sangat sederhana,
bijak, dan selalu mau belajar. Bagi saya, jangan sampai momen foto-fotonya
seperti ini kelewatan, hahaha.
Setelah temen-temen berpuas ria menengok
sejarah hidup Bung Karno, di jalan menuju pusara, terdapat kolam yang di
samping kolam tersebut ada relief pada dinding di samping kanan, berupa
gambaran perkalanan hidup Beliau termasuk dalam hal memimpin.
Tak lama, setelah relief itu, peziarah
dapat melihat gapura masuk cungkup.
Beruntung, saya dan temen-temen saya
disana berbarengan dengan sekelompok peziarah yang berniat untuk membacakan doa
kepada sang pahlawan, jadinya kami tinggal ngikut aja dalam pembacaan dan
doanya, hehe. Jangan lupa loh, doa’in para pahlawan sebagai bentuk rasa
menghargai dan simpati kita terhadap mereka. Yaaaa~
Cungkup Bung Karno berupa bangunan joglo
beralaskan marmer. Ini jadi sangat cocok kepada para peziarah yang mampir dan
mendoakan sang Pahlawan Proklamasi. Di pusara Beliau terdapat pula monumen batu
pualam kecil bertuliskan, “Disini dimakamkan Bung Karno Proklamator Kemerdekaan
dan Presiden pertama Republik Indonesia. Penyambung lidah rakyat Indonesia.”
Alur jalan keluar dari komplek Makam Bung
Karno mengharuskan peziarah untuk melewati pasar tradisional yang berada di
dekat kompleks. Disini pula terdapat berbagai macam oleh-oleh yang sekiranya
diminta sama sanak saudara *mungkin*.
Baik, lihat nih sedikit foto-foto saya dan
temen-temen selama disana :)
Di Penangkaran Rusa sebelum ke Makam Bung Karno
Di samping relief Bung Karno
Biar lebih keliatan aja betapa "besar"nya Beliau :D
Sebelum masuk gapura ke lokasi makam
Yang lain pada ngaji, aku malah *selfie*
Foto yang ini idenya si Suyono
Bagus lho view nya
Eksis dulu~
Di depan perpustakaan
Baca dong, kok cuman di foto
No comments:
Post a Comment
Berikan komentar yang sehat dan terlepas dari pesan SARA, SEX, dan POLITIK :)