Nggak
cukup sehari untuk menyambangi keluarga besar Kerukunan Keluarga Kalimantan
Tulungagung (K3TA). Setelah cukup lelah dengan sejumlah 248 rumah di hari
pertama, kegiatan dilanjutkan di hari kedua dengan target 124 rumah. Biarlah
banyak, penting niatnya bersih, insyaAlloh berkah kok ;)
Seperti
tahun-tahun sebelumnya, tujuan pertama di hari kedua ini adalah Pondok PETA
untuk bersilaturrahmi kepada Guru Bersama KH. Sholahuddin al-Ayubi Bin KH.
Abdul Jalil Bin KH. Mustaqim, sekaligus untuk melakukan ziaroh ke kedua nama
yang disebutkan terakhir. Fyi, Pondok PETA berada di Kelurahan Kauman, dekat
dengan Masjid Besar Al-Munawar dan pusat kota Alun-alun Tulungagung.
Begitu
kegiatan ziaroh selesai, sekitar pukul 10 pagi, semua peserta langsung
diarahkan menuju lokasi berikutnya yang tak jauh dari lokasi pondok barusan,
tentu dengan jalan kaki, baru tujuan selanjutnya diarahkan untuk menggunakan
kendaraan bermotor.
Rute
setelah Kauman ini adalah Karangwaru – Tamanan – Sobontoro – Moyoketen – Tertek
– Kutoanyar – Sembung. Sedikit perbedaan dari tahun-tahun sebelumnya, mengarah
ke daerah pinggir kali Ngrowo, Ngrowo Water Front dan Ngrowo Jogging Track
sudah dilakukan perbaikan perkerasan jalan menjadi paving block oleh
pemerintah, sehingga menjadi lebih aman dan nyaman bagi peserta.
Selalu.
Setelah rute di sekitaran Sungai Ngrowo ini, saya perlu langsung balik ke rumah
karena sekitaran 1 jam lagi dari sini, rumah saya menjadi tujuan berikutnya.
Niatnya balik ke rumah sih buat bantu-bantu, tapi apa mau dikata, tetep aja
gabut mulu karena urusan-urusan lain seperti nyiapin piring, makanan, es, dan
lain sebagainya sudah diurusin saudara-saudari lain yang ada di rumah.
Rumah
saya, setiap hari kedua lebaran ini selalu menyiapkan menu lodho lodeh nasi dan
lontong serta es susu sirup untuk menjamu dulur-dulur K3TA. Katanya sih masakan
emak saya ini enak. Tapi saya nggak percaya, lha wong saya sendiri selalu
kebagian dikit. Soalnya menurut saya, enak itu kalau saya kebagian makannya
banyak dan bisa nambah-nambah, hehe.
Dari
rumah saya ini, di Kenayan, lanjutnya ke Botoran – Panggungrejo – Purimas. Yang
*cukup* saya sesali adalah saya tidak sempat menuju kediaman Pak Sutrisno di
dekat Pabrik Gula Mojopanggung. Yaiyalah menyesal, karena tiap tahun tempat
beliau selalu hits dengan bakso dan satenya yang *ehm* enaknya.
Perum
Puri Permata – Mangunsari – Tawangsari – Majan – Kras. Di Kras ini semua pada
bersilaturrahmi ke tempat Habib Mustofa Ba’abud, Habib Abdurrahman Ba’abud dan
Habib Husein Ba’abud. Saya ulangi. Tak apa kan jauh, selama baik kan insyaAlloh
berkah yaa.
Halal
bil Halal hari kedua ini diakhiri di daerah Ketanon dan Plandaan di kadiaman
saudara Salik Marzuki.
Alhamdulillah.
Serangkaian kegiatan Halal bil Halal kami dua hari ini berjalan tanpa kendala
dan aman bagi panitia dan juga peserta.
Lagi-lagi
seperti tahun-tahun sebelumnya. Yang bikin asyik itu jelas, silaturrahmi jalan,
perut penuh, badan sehat, dan tentu *bagi yang muda-muda* dompet pun terisi
*haha* :)
(2)
Kota
Malang – Jum’at, 31 Juli 2015
No comments:
Post a Comment
Berikan komentar yang sehat dan terlepas dari pesan SARA, SEX, dan POLITIK :)